New Genre

new genre

New Genre Salah satu perubahan yang terjadi karena COVID buat aku adalah dengerin lagu-lagu yang nggak aku denger sebelumnya. Saking jadi sering dengerin lagu, terus lama-lama bosen juga denger lagu itu-itu lagi (meski itu lagu-lagu kesukaanku, seleraku); akhirnya aku jadi nyoba dengerin lagu-lagu lain.

Dan itu ternyata jadi pengalaman baru yang menyenangkan buat aku.

Aku adalah tipe orang yang cuma mau baca apa yang aku suka, nonton apa yang aku suka, dengerin lagu yang aku suka. Buatku, apa yang aku suka adalah yang paling bagus; dan yang lain nggak bagus.

Kalau soal lagu, aku cuma dengerin lagu-lagu dari penyanyi yang aku suka atau yang ada kenangan masa lalunya. Aku nggak mau dengerin lagu-lagu di chart best 100 karena menurutku itu mainstream, dan lagu-lagu jaman sekarang nggak bagus (kecuali lagunya penyanyi yang aku suka).

Pandangan itu terus ada dalam kepalaku sampai COVID melanda, dan aku jadi gampang bosen sama stres, dan salah satu coping method-ku adalah dengerin lagu. Terus kayak yang aku bilang, saking seringnya dengerin lagu sampai akhirnya aku nyoba dengerin lagu-lagu lain.

Mulai dari chart best 100, new arrival, lagu lokal, lagu internasional, pop, rock, indie, sampai dangdut. Mulai dari yang musiknya enak, liriknya bagus, liriknya receh tapi kok bikin ketagihan, musik dan liriknya ngeselin eh tapi kok lama-lama enak, liriknya nggak tahu apa dan bahasa mana tapi didengerin lagi abis lagunya enak. Macem-macem pokoknya.

Dan aku bilang lagi, itu adalah pengalaman yang menyenangkan.

Aku jadi terbuka sama lagu-lagu baru, genre baru (new genre). Nggak selalu benar-benar yang baru keluar, tapi baru buatku karena aku baru denger. Aku jadi nggak gampang nge-judge suatu lagu nggak bagus tanpa didengerin dulu. Aku jadi lebih mengapresiasi lagu-lagu, karena bagaimanapun itu adalah karya orang lain yang berharga buat mereka.

Aku jadi sadar kalau banyak banget lagu enak dan bagus di dunia ini, bukan cuma lagu-lagu yang selama ini aku suka aja. Dan pada suatu titik, aku merasa pikiranku jadi lebih terbuka.

And it feels so liberating.

Di salah satu video YouTube yang aku tonton, ada yang bahas soal fixed mind dan growth mind. Fixed mind itu pandangan kalau kita sudah tetap terus, ya emang udah begitu orangnya tanpa bisa berubah dan tanpa merasa perlu berubah. Kayak pandanganku sebelumnya soal lagu bagus cuma yang aku suka, yang kukira nggak akan dan nggak perlu berubah.

Growth mind itu pandangan kalau kita bisa berubah, tumbuh, dan berkembang. Nggak tetap selamanya begitu. Dan untuk pola hidup yang positif, penting untuk memiliki growth mind dalam diri kita.

Aku rasa, pengalamanku dengerin berbagai lagu yang nggak aku denger sebelumnya itu adalah proses dari growth mind. Aku merasa bergerak satu langkah lebih baik, menuju ke arah yang lebih baik.

Semoga aja ini jadi salah satu langkah awal tumbuhnya growth mind aku dalam hidupku secara keseluruhan. Bukan cuma pikiranku terbuka soal genre musik, tapi juga soal hal-hal lain, berbagai hal lainnya di dunia ini.

Jadi aku nggak gampang nge-judge sesuatu sebelum benar-benar tahu. Jadi aku lebih mengapresiasi orang-orang, karya-karya, hal-hal, yang ada di dunia. Jadi aku nggak gampang negatif mulu tanpa dilihat dulu, dibaca dulu, didengar dulu.

Keep going. Keep growing.

(Migrasi dari Tumblr, 1 Februari 2021)

pena runcing
ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

Author: ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *