[BAHAS BUKU] Margo dan Rahasia Setengah Abad

Margo dan Rahasia Setengah Abad

{SPOILER ALERT} Tulisan ini sedikit banyak akan membahas isi novel Margo dan Rahasia Setengah Abad. Buat yang nggak suka spoiler, silakan baca dulu novelnya dan balik lagi kesini nanti yaa 🙂

Setelah sekian lama, akhirnya aku nemu lagi buku yang selera aku banget!

Oke, cerita dulu gimana aku menemukan buku ini ya. Sejujurnya aku tuh nggak berharap banyak pas lihat buku ini di toko buku. Cuma aku emang lagi pengen baca yang seru-seru gitu, fantasi kek, petualangan kek, apa kek.

Nah, nemu lah aku buku ini dan lihat sinopsis di belakangnya itu bertema petualangan. Aku cek di Goodreads juga banyak yang nge-rate bagus buat buku ini. Jadi, aku putuskan buat mencoba baca dan…….

Aku suka aku suka aku suka! Hahaha 😀

Dan seperti biasa kalo aku lagi suka sama sesuatu, euphorianya tinggi banget sampai kebawa-bawa terus sukanya dan pengen cerita aja bawaannya. Jadi lah aku menganggap kalau ini nggak boleh berhenti di aku, dan aku harus menceritakannya di blog hihihi.

Emang tentang apa sih Margo dan Rahasia Setengah Abad ini?

Hmm, sebenernya aku suka agak males kalo disuruh kasih sinopsis cerita. Cuma singkatnya aja deh ya. Intinya, novel ini menceritakan kisah seorang siswi SMA yang cerdas namanya Margo dan sekolah SMA-nya yaitu Manggala Utama. Margo ini ambis buat masuk ekskul yang udah dia incer banget dari dulu, cuma terhalang orang sirik dan juga cuan. Nah dia denger-denger kalo di SMA-nya ada harta karun dan dia pun berniat buat nyari harta itu.

Tapi bukan cuma petualangan cari harta karun yang didapat Margo, dia juga dapat yang jauh lebih berharga: persahabatan. Margo nyari harta karun itu ditemani sahabat barunya, Gilang dan Tatiana. Bertiga, mereka sama-sama terjun ke perburuan harta karun yang ternyata nggak sesederhana yang dikira.

Oke, sekian isi cerita dari novel ini. Terus, apa yang bikin aku jadi suka banget sama ceritanya?

Aku nggak bisa berhenti buat baca!

Ya ampun, jujur ya aku tuh udah lamaaaaa banget nggak nemu buku yang bisa bikin aku bertahan buat baca dan nggak terganggu hal lain. Dulu emang aku bisa namatin novel dalam semalam saking penasarannya, tapi itu udah lamaaaa banget pas aku masih SMA. Semenjak aku makin sering terpapar ponsel dan dunia maya, aku susah buat betah baca buku lama hiks. Pengakuan yang menyedihkan, tapi itulah adanya >.<

Ada sih beberapa buku yang bikin aku betah dan langsung tamatin, tapi itu tuh udah lamaaaaaaaa banget pokoknya. Beberapa novelnya Orizuka, Touche series-nya Windhy Puspitadewi, sama apa lagi ya? Mirip-mirip sih modelnya kalo dipikir-pikir, kisah anak SMA yang berbalut petualangan dan seru-seru gitu. Cuma beneran itu udah lama banget, pas kuliah apa ya 🙁

Nah, pas baca ini tuh bener-bener aku terus-terus nggak bisa berhenti. Kayak kalo lagi marathon drama gitu, tanggung satu episode lagi, satu episode lagi. Ini juga gitu, tanggung satu bab lagi, satu bab lagi. Akhirnya aku harus memaksakan diri berhenti dulu soalnya udah jam 2 pagi dan aku harus kerja besoknya wkwk. Baru deh besoknya aku lanjut lagi sampai selesai.

Yang juga bikin betah baca…

Salah satu hal yang bikin aku betah bacain sampai susah berhenti itu karena novel ini nggak bertele-tele. Nggak muter-muter bahas semua hal dan berteori-teori, bernarasi panjang yang malah bikin bingung, nggak ngulik macem-macem. Langsung tepat sasaran aja gitu. Ini novel cerita tentang Margo dan petualangan harta karun, ya udah bahasnya ke situ aja. Dan novel yang semacam ini tuh selera aku banget!

Karena to the point dan nggak bahas banyak, aku jadi bisa lebih fokus sama isi ceritanya. Nggak banyak detail yang nggak perlu, tapi nggak melewatkan juga hal-hal kecil yang bisa jadi pemanis cerita. Nggak berlebihan, nggak maksa semua harus masuk. Pas aja gitu jadinya.

Terus aku suka gaya bahasanya juga luwes. Ngalir aja gitu ceritanya, bacanya jadi enak. Nggak bikin pusing, nggak bikin aku harus ngulang baca lagi paragraf sebelumnya karena aku nggak ngerti apa maksudnya. Nggak pakai bahasa-bahasa tinggi dan istilah yang malah bikin bingung. Pokoknya enak dibaca, deh!

Sebenernya poin ‘ngulang baca lagi’ itu bikin aku agak sedih sih. Akhir-akhir ini aku kalo baca buku kayak susah mencerna gitu, kayak nggak bisa sekali baca terus ngerti. Aku nggak tahu sih kenapa penyebab utamanya, cuma aku menduga gara-gara aku udah jarang baca buku hiks.

Tapi begitu aku nemu buku ini, aku jadi mulai melihat sinar positif (?) wkwkkwk. Mungkin bukan hanya karena jarang baca buku, tapi buku yang aku baca juga emang terlalu berat dan muter-muter. Nggak singkat, padat, jelas, dan langsung ke sasaran kayak buku ini. Aku nggak suka yang berat-berat hihihi.

Yah, nggak tahu juga sih apakah itu pembelaan atau bukan. Ya sudah, lanjut aja ke alasan selanjutnya kenapa aku suka novel ini ~

Novel ini cinta banget sama Bahasa Indonesia!

Yap, ini yang juga bikin aku makin suka sama buku ini. Aku sebagai orang yang juga suka banget sama Bahasa Indonesia, seneng banget nemu buku yang mengangkat kecintaan sama bahasa kita. Soalnya aku belum nemu buku yang terang-terangan (?) mengobarkan kecintaannya akan Bahasa Indonesia kayak novel ini.

Yah, mungkin karena aku jarang baca juga sih hihi. Cuma emang jarang nemu aja, meski novel juga, yang menjunjung tinggi kecintaan terhadap Bahasa Indonesia kayak novel ini.

Banyak banget aspek cinta Bahasa Indonesia yang muncul di sepanjang novel. Mulai dari petunjuk yang bermuara ke teks Sumpah Pemuda “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.”; kelas sejarah yang ujungnya bahas kronologi dibalik teks Sumpah Pemuda itu dan novel-novel klasik; sampai tokoh Tatiana.

Jadi si Tati ini kan jago bahasa, dan dia cinta banget sama Bahasa Indonesia. Satu yang paling aku suka dari Tati: Dia nggak suka ada orang ngomong campur-campur Bahasa Indonesia dengan bahasa lain. Dan aku seneng banget ada yang angkat itu di novel!

Aku juga suka sama Bahasa Indonesia, dan aku juga nggak suka sama orang yang ngomongnya campur-campur. Merusak bahasa aja gitu, takutnya kalo makin nggak dipakai kan lama-lama hilang bahasanya. Terus kayak nggak bangga banget sama Bahasa Indonesia. Padahal, seperti kata Tati juga, Bahasa Indonesia itu indah banget, lho!

Yah, meski aku emang nggak setegas Tati dalam memilah penggunaan bahasa. Di tulisan ini aja aku masih pakai istilah asing di sana sini hihi. Cuma intinya sih aku suka banget hal tersebut penulis angkat dalam novel ini. Hal yang selama ini cuma mengendap di dalam kepala aku dan bingung gimana mengekspresikannya, ternyata udah ada yang mewakili. Terima kasih, Mbak Aghnia Sofyan!

Terus, bakal ada yang kedua dari Margo dan Rahasia Setengah Abad?

Oke, sejujurnya ini masih cuma harapan aku aja sih hihihi. Aku nggak tahu apakah udah ada gosip-gosip mau keluar yang kedua, atau memang penulisnya lagi garap yang kedua. Aku emang belum nyari tahu banyak tentang novel ini karena nggak mau euphorianya keburu terpengaruh sama hal-hal lain (selain isi novel) yang kubaca hehe.

Cuma kalo dari segi cerita ya, masih bisa banget kalo emang penulis mau bikin yang kedua dari Margo dan Rahasia Setengah Abad ini. Ada hal-hal yang masih jadi misteri, kayak soal ayahnya Margo dan misteri pin apa deh anggur-anggur itu. Kematian ayahnya pun bisa jadi ada konspirasi juga, dugaanku sih hehe.

Terus juga soal keluarga Tati, yang cuma disinggung sekilas aja. Padahal aku penasaran banget dengan latar kisah keluarga Tati yang bikin dia sensi banget kalo ada yang bahas. Begitu juga sama keluarganya Gilang.

Jadi, mari berharap akan ada yang kedua. Semoga Mbak Aghnia Sofyan dimudahkan dan dilancarkan untuk bikin buku Margo yang kedua, ya 🙂

pena runcing
ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

Author: ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

2 thoughts on “[BAHAS BUKU] Margo dan Rahasia Setengah Abad”

  1. Waah, aku pernah lihat bukunya di toko buku, sampe aku foto, buat cari tahu di Goodreads. Eh tapi lupa sampai sekarang. Pas baca review kamu baru keingetan lagi, hihihi. Jadi penasaran pengen baca juga 😁

  2. Iyaa Tih seruuu banget baca yah hihi. Aku awalnya agak gimana gitu lihat covernya, kayak cerita bocah apa gimana wkwk. Cuma iseng beli eh ternyata seru banget hahaha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *