Lima Menit

lima menit

Suara jam dinding berdetak di penghujung sepi
Membeli kesedihanku

Biru menyelimuti sekujur tubuhku

Tidak hangat, tidak dingin
Tapi meresap ke sukma

Lima menit, lima menit lagi

Ada sisa-sisa luka kemarin sore
Menunggu kering
Atau layu?

Ini lelah sekali
Ku jual saja sisa-sisa semuanya
Ku beri sia-sia

– 3 Maret 2017

pena runcing
ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

Author: ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *