Rekomendasi Tontonan Berlatar Pedesaan, Nuansa Adem buat Healing Online

tontonan berlatar pedesaan

{SPOILER ALERT. Postingan ini akan bahas tontonan berlatar pedesaan dengan beberapa spoiler, bisa minor atau tidak. Kalo yang nggak suka spoiler, silakan tonton dulu terus balik lagi kesini buat baca yaa.}

Kalo lagi mumet, bawaannya pengen healing ke mana gitu. Ke tempat yang banyak hamparan hijau, pedesaan yang bikin hati adem. Tapi sayangnya, kita nggak selalu bisa langsung pergi pas butuh healing.

Nah kalo udah begitu, aku biasanya nyari tontonan yang bisa sedikit meredam kemumetan dan menyiram kegersangan jiwa (?) wkwk. Di postingan ini, aku akan bahas beberapa tontonan berlatar pedesaan yang menurutku bisa buat healing online.

Disclaimer: The list is my personal opinion with no particular order.

Movie Berlatar Pedesaan: Little Forest (Kmovie, 2018)

tontonan berlatar pedesaan
(sumber)

Pecinta drakor pasti kenal dong sama Na Hee Do? Dan tak lupa kisah angst bersama Baek Yijin yang bikin penonton gonjang-ganjing hahaha. Nah, jauh sebelum muncul Na Hee Do, Kim Taeri pernah main film berjudul Little Forest.

Premis ceritanya kurang lebih begini: Hyewon (Kim Taeri) lelah sama kehidupan yang bising di kota, terus dia pulang kampung. Sejujurnya, aku nonton film ini karena aku suka Ryu Junyeol (tim Junwan, anyone?) dan Jin Kijoo. Tapi begitu nonton filmnya, ternyata ini film healing banget.

Karena selain latar pedesaan yang adem, ada juga scenes Hyewon masak yang enak banget buat dilihat. Apalagi Hyewon ambil bahan-bahannya itu yang ada di sekitar rumahnya. Kayak konsep organik gitu. Terus ngelihat Hyewon masak, nyobain makanan, dan bereksperimen sama makanannya itu seru aja.

Dan scenes masak itu juga yang bikin aku lupa sama jalan cerita film ini hahaha. Aku nggak terlalu ingat sebenarnya ini film ceritain tentang apa, karena buatku yang membekas banget ya lihat Hyewon masak. Tapi nggak masalah sih buatku, karena emang healing banget nontonnya tuh.

Drama Berlatar Pedesaan: Summer Strike (Kdrama, 2022)

(sumber)

Mirip sama Little Forest, premis cerita Summer Strike juga tentang seorang gadis yang lelah sama kehidupan di kota. Cuma bedanya, kisah Lee Yeoreum (Seolhyun) lebih terasa relatable.

Mungkin karena menceritakan kisah pekerja di kota, berikut dengan drama-drama capek di jalan dan transit Manggarai wkwkwk. Bukan Manggarai juga sih, tapi scene dia kejar-kejaran sama kereta itu beneran mirip sama keseharian para pejuang KRL sepertiku hihihi.

Dan mungkin karena ini formatnya drama 12 episode juga, jadi punya ruang lebih luas untuk menggambarkan kepenatan hidupnya Yeoreum. Apalagi di saat itu, dia tertimpa musibah betubi-tubi dan jadi kayak burn out gitu. Akhirnya Yeoreum memutuskan buat pergi ke desa kecil gitu, yang asing dan dia nggak kenal siapa-siapa di sana.

Drama ini slow-paced, cocok buat yang nyari tontonan santai dan latar tempatnya adem. Awal-awalnya agak lambat buatku sih, tapi aku bertahan demi Im Siwan hahaha. Terus ke sini-sini jadi seru juga, apalagi masing-masing karakter mengalami perkembangan juga.

Satu hal yang aku sayangkan justru unsur thriller dalam drama ini. Di drama ini ada kasus pembunuhan yang melibatkan Yeoreum dan Daebum (Siwan). Padahal aku pengennya ini drama healing aja udah, nggak usah ada kasus pembunuhan segala.

Tapi ya secara keseluruhan, drama ini emang healing banget. Selain karena latarnya di pedesaan yang adem, premisnya sebagai ‘pelarian dari penatnya kota’ juga menarik; meski kayak dreamy banget wkwkwk. Maksudku, siapa yang nggak pengen begitu, kan? Tapi masalahnya, nggak semua orang bisa begitu >,<

Hubungan Yeoreum dan Daebum juga sangat menenangkan buat ditonton hahaha. Aku suka gimana hubungan mereka perlahan terbangun, dengan sifat masing-masing yang introvert dan kalem. Begitu juga dengan ‘kesimpulan’ yang Yeoreum dapatkan dari perjalanan hidupnya di desa itu.

Only Yesterday (Anime, 1991)

(sumber)

Agak beda dari tontonan yang lain, Only Yesterday adalah anime yang berlatar pedesaan menenangkan. Aku nggak sengaja nemu film ini pas lagi pengen nonton yang santai gitu. Buat yang familiar sama film-film dari Studio Ghibli, mungkin akan suka juga sama film ini.

Premis film ini kurang lebih begini, ada seorang gadis bernama Taeko yang lahir dan besar di kota, tapi senang banget sama pedesaan. Itu yang aku tangkap di awal ya. Tapi seiring berjalannya alur, film ini ternyata membahas hal-hal selain itu. Kayak potongan kisah masa kecilnya Taeko yang diselip-selip sepanjang film.

Dan sejujurnya, aku nggak ngerti pas nonton itu hahaha. Mungkin karena terbiasa nonton yang ada konfliknya ya, jadi nonton tontonan begini malah bingung. Ini maksudnya apa sih, kok tahu-tahu bahas ini sih; begitu aja terus aku bergumam sepanjang nonton.

Tapi aku suka latar pedesaan yang digambarkan dalam film ini, adem dan healing banget. Scenes di film ini tuh kayak gambar-gambar desa adem yang sering kulihat di Pinterest. Jadi meski nggak ngerti-ngerti banget sama jalan ceritanya, tontonan ini cukup memberi efek healing dan adem aja ditontonnya.

Drama Berlatar Pedesaan: Racket Boys (Kdrama, 2021)

tontonan berlatar pedesaan
(sumber)

Bahas tontonan berlatar pedesaan nggak lengkap kalo nggak masukin Racket Boys ke dalam list. Latar tempat drama ini bagus banget, hijau banget. Apalagi lighting yang cerah juga mendukung, bikin makin berasa adem dan segar pedesaannya.

Tapi buatku pribadi, aku suka premis kisah anak-anak remaja yang bergelut di dunia badminton. Drakor kayaknya jarang banget bahas badminton, yang disinggung juga di drama ini kalo badminton nggak terlalu populer di Korea. Beda sama di Indonesia yang hampir semua orang senang banget main badminton hihihi.

Dan mungkin karena penulisnya sama dengan yang buat Prison Playbook, ceritanya pun bagus. Ada nilai-nilai yang bisa diambil di setiap episodenya. Pengemasannya juga bagus, nggak ngebosenin dan sering ada scenes lucu juga.

Satu hal yang agak mengganjal paling scene di mana ada pertandingan badminton di Indonesia. Penggambaran fans badminton dan kondisi di Indonesia nggak nyaman buat ditonton aja buatku, dan kebanyakan warga +62 lainnya. SBS banyak dapat backlash abis scene itu tayang, aku pun termasuk yang kirim komen dan DM buat protes hahaha.

Cuma selebihnya, drama ini oke banget. Aku suka geng Racket Boys yang kocak tapi bertalenta banget. Latar tempat yang dipilih juga bagus-bagus, adem banget pokoknya. Drama ini juga bukan yang model misteri dan ada sesuatu yang perlu dipecahkan, jadi cocok buat tontonan santai.

One Day Off (Kdrama, 2023)

(sumber)

Alasan utamaku nonton drama ini adalah karena Lee Nayoung. Aku emang suka sama aktris ini pas nonton di film Lady Daddy sama Maundy Thursday, plus Romance is a Bonus Book yang bareng Lee Jongsuk.

Selain itu, aku juga suka line Park Ha Kyung (Lee Na Young) di setiap awal episode yang kurang lebih begini: Ketika kamu ingin menghilang, bepergianlah untuk satu hari.

Tadinya aku pikir drama ini modelnya kayak The Road to Red Restaurants List, karena di episode pertama emang ada makan-makan gitu. Tapi seiring nonton episode-episode berikutnya, ternyata drama ini lebih dari sekadar ‘pergi ke suatu tempat buat healing‘. Drama ini lebih menceritakan tentang manusia, baik Park Ha Kyung itu sendiri maupun hubungannya dengan orang lain.

Episode yang aku suka banget itu ketika Park Ha Kyung ke Jeju. Kukira itu cuma trip buat menjelajahi toko roti yang ada di Jeju, tapi ternyata lebih dari itu. Episode itu menghangatkan hati banget, dengan pengemasan yang unik.

Jadi meskipun latarnya nggak selalu di pedesaan, drama ini cocok banget buat dijadikan tontonan healing. Apalagi jumlah episodenya pun nggak panjang, cuma 8 episode dengan durasi masing-masing sekitar 20 – 30 menitan.

When the Weather is Fine (Kdrama, 2020)

(sumber)

Kalo nggak salah, dulu aku mulai nonton ini karena lagi kehabisan tontonan. Setelah 2 atau 4 episode, ternyata drama ini masuk ke seleraku. Premisnya nggak jauh beda sama sebagian besar list tontonan di tulisan ini. Hyewon (Park Minyoung) yang pulang kampung karena lelah dengan kehidupannya di kota, dan ketemu lagi sama Eunseob (Seo Kangjun) yang dulu satu SMA.

Btw kenapa di daftar tontonan ini, rata-rata premisnya begitu, ya? Pada lelah sama kehidupan di kota. Bikin aku kepikiran mau begitu juga hahahaha.

Oke, lanjut lagi bahas dramanya ~

Mungkin bagi sebagian orang, alur drama ini lambat dan agak ngebosenin. Tapi buatku nggak masalah, dan aku suka-suka aja ama ceritanya. Kayak tontonan lain di daftar ini, aku suka setting pedesaan berikut dengan nuansa lingkungan di sana. Bukan cuma leads, tapi juga interaksi tokoh-tokoh lain yang ada di desa itu.

Satu hal yang aku suka banget dari drama ini adalah toko bukunya Eunseob dan klub buku yang mereka buat. Jadi Eunseob dkk bikin klub buku kecil-kecilan, kalo nggak salah sih Lee Jangwoo (Lee Jaewook) yang memprakarsai. Nah di setiap pertemuan klub, mereka akan bahas buku yang dibaca selama seminggu.

Dan scene klub baca itu menghangatkan hati banget. Scene itu juga bikin aku jadi pengen juga gabung ke komunitas semacamnya. Kayaknya dulu aku sempat cari-cari info apakah ada klub buku sejenis di sekitarku. Tapi sayangnya nggak ada, atau aku yang nggak nemu yah T.T

Oke, balik ke klub buku di drama ini. Uniknya juga dari klub ini, anggotanya tuh perpaduan tokoh yang beragam. Dari segi usia sampai kesibukan mereka. Ada yang masih sekolah, ada yang udah kerja juga, malah ada anak kecil dan kakeknya. Odd combination, tapi nggak tahu kenapa tetap enak aja dilihatnya.

Hal lain yang aku suka dari drama ini adalah tokoh Lee Jangwoo.

Pas nonton drama ini, aku udah nonton Lee Jaewook di beberapa drama dia yang lain; dan dia selalu bagus kan aktingnya hahaha. Peran dia di drama ini termasuk salah satu yang berkesan buat aku.

Di drama ini juga dapet banget gimana tokoh Lee Jangwoo yang semangat melakukan macam-macam event di desanya, tapi langsung kikuk kalo ketemu crush-nya. Lucu banget pokoknya Lee Jaewook di drama ini, jadi kayak penyegaran gitu tokoh dia di drama yang temanya emang agak rumit ini.

Coffee or Tea dan New Turn

Oke, aku udah pernah bahas dua film ini di postingan sebelumnya. Tapi kayaknya nggak lengkap aja bahas tontonan berlatar pedesaan tanpa menyertakan dua film ini hihihi.

tontonan berlatar pedesaan
(sumber)

Buat Coffe or Tea, aku suka latar pedesaan yang digambarkan di dalamnya. Benar-benar hijau dan adem banget gitu. Apalagi di scene ketika mereka lagi duduk dan minum kopi, atau teh ya? Itu healing banget rasanya.

(sumber)

Sedangkan buat New Turn, aku lebih suka latar cerita yang menggambarkan petualangan sekaligus pencarian para tokohnya. Seru, tapi mengharukan juga. Lengkapnya cek aja deh postingan aku itu, ya! Hihihi.

Tambahan: Once Upon a Small Town (Kdrama, 2022)

once upon a small village
(sumber)

Oke, aku telat banget baru nonton drama ini di Agustus 2023. Pas drama ini tayang, aku belum ada dorongan buat nonton meskipun pengen lihat lagi Choo Yeong Woo seusai School 2021. Tapi begitu akhirnya aku selesai nonton, yang kuselesaikan hanya dalam sehari, rasanya sayang banget kalo drama ini nggak masuk list.

Drama ini tuh simpel, simpel, simpel banget. Super simpel malah, sat set sat set nggak banyak nunaninu langsung masuk ke inti cerita. Nggak bertele-tele, dari awal udah bisa bikin penonton kepincut dan betah buat nontonin sampai akhir.

Aku suka gimana drama ini langsung menarasikan Han Jiyul (Choo Yeong Woo) yang tahu-tahu harus ngurus rumah sakit hewan kakeknya di desa. Lalu, seperti di sinopsisnya, dia pun bertemu sama Ahn Jaeyoung (Joy Red Velvet) dan berurusan sama penduduk desa lainnya.

Dan memang, drama ini intinya ya itu hahaha. Nggak macem-macem pokoknya. Nggak ada misteri atau twist apapun, tapi sama sekali nggak ngebosenin dan enak aja nontonnya.

Satu hal lagi yang aku suka, drama ini nggak ada villain, pembunuhan, second lead yang terlalu menderita atau nyebelin banget. Nggak ada konflik yang bikin pusing dan overthinking atau bikin emosi. Sederhana banget plotnya, tapi aku suka yang begini.

Benar-benar tontonan healing online yang damai banget, berlatar hamparan hijau pedesaan yang bikin adem. Dan tentunya, para leads yang kecenya bikin hati adem juga hahaha.

Karena drama ini cukup pendek, cuma 12 episode dengan durasi masing-masing sekitar 30 menitan; aku nggak mau bercerita banyak. Udah coba aja dulu nonton episode pertama, pasti ketagihan dan tahu-tahu udah selesai aja nontonnya.

Nah, itulah beberapa rekomendasi pribadiku buat yang cari tontonan adem untuk healing online. Gimana kalo udah nonton semuanya tapi masih mumet juga? Yah, itu sih harus healing luar jaringan alias datang langsung ke tempatnya >,<

Jadi, selamat menonton!

pena runcing
ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

Author: ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *