Buku

Review Novel: Sang Peramal (Chandra Bientang)

sang peramal

[SPOILER ALERT] Tulisan ini berisi review novel Sang Peramal yang mungkin berisi spoiler. Kalau yang nggak suka spoiler, silakan baca dulu dan nanti balik lagi ke sini yaa ^^

Disclaimer

Review ini hanya pandangan pribadiku tentang isi novel, yang mungkin bisa berbeda dengan pandangan kamu yang juga baca novel ini 🙂

What’s Sang Peramal about

Novel Sang Peramal karya Chandra Bientang bercerita tentang hilangnya seorang peramal bernama Imar Mulyani, dan teka-teki yang mengikutinya. Imar Mulyani adalah seorang peramal kondang yang bahkan sampai masuk TV, terkenal banget dan ramalannya selalu dianggap tepat. Suatu hari, Imar Mulyani hilang ketika dia lagi mengadakan perjamuan di rumahnya dengan beberapa orang tetangganya.

Novel ini kemudian menceritakan bagaimana perjalanan Yasmin, anak perempuan Imar, yang datang ke daerah itu dan mencari ibunya. Satu per satu orang di daerah itu ditanyai tentang Imar, dan ternyata masing-masing punya rahasianya sendiri.

What drew me in

Aku tahu novel ini dari rekomendasi di internet, lupa dari sosmed atau komunitas baca buku gitu. Waktu itu aku emang lagi pengen baca novel thriller, dan Sang Peramal yang genre-nya urban thriller ini langsung menarik perhatianku.

What keeps me going

Di mana Imar Mulyani? Siapa pelaku penghilangan Imar Mulyani? Dua hal itu yang bikin aku kepo dan terus baca sampai selesai.

Sejujurnya, awal-awal aku agak susah memahami latar dan jalan cerita. Karena tokohnya banyak, aku bingung tuh ini siapa ya, eh ini tadi siapa ya. Tapi lama-lama aku paham juga dan malah seru ceritanya.

Unsur misteri dan teka-teki novel ini juga bikin aku ikut nebak-nebak siapa sih pelakunya? Mana semua tokoh mencurigakan hahaha, biasa namanya juga cerita thriller. Cakupan kecurigaanku juga luas karena kliennya Imar banyak banget, dan Imar pun berkaitan sama banyak orang. 

Apalagi Imar juga misterius banget. Mungkin itu salah satu yang bikin aku keep going, karena aku penasaran si Imar ini backstory-nya apa sih. Karena dia kan tahu-tahu muncul di desa itu dan jadi peramal, tahu-tahu pula hilang.

Sebagai novel thriller, Sang Peramal banyak banget plot twist-nya. Kayak ada twist demi twist yang terus muncul, bahkan sampai di bagian akhir. Di twist terakhir, aku bahkan sampai ulang-ulang lagi bacanya karena ngira aku salah baca. Saking se-gong itu twist-nya!

What makes Sang Peramal unique

Sang Peramal bukan sekadar bercerita tentang misteri hilangnya seorang peramal kondang, tapi juga orang-orang yang berkaitan dengannya. Aku kira novel ini akan ada unsur-unsur magis atau klenik gitu ya, soalnya Imar ini kan peramal. Tapi ternyata isi ceritanya sama sekali bukan begitu.

Salah satu keunikan novel ini adalah diangkatnya kisah-kisah para “pendosa”, bahkan kriminal. Itu bukan hal yang mudah, apalagi novel biasanya bercerita tentang main character yang baik dan melawan villain. Atau aku aja yang kurang banyak baca dan kebanyakan nonton drakor? Wkwkwk.

Jadi ketika aku baca Sang Peramal, aku kagum sama penulisnya yang bisa angkat kisah para “pendosa” itu. Dan nggak membela, nggak menyalahkan juga. Bukan menggambarkan another side atau alasan tertentu kenapa mereka melakukan hal-hal itu. Bukan juga membenarkan apa yang mereka lakukan.

Novel ini cuma menceritakan aja tokoh-tokoh dengan apa yang mereka lakukan, bahkan kriminal yang menurutku menjijikkan sekalipun. Itu hal yang keren menurutku, penulis nggak main aman, tapi berani jalan di luar kotak.

Penggambaran tokoh-tokoh itu nggak membuatku lantas bersimpati sama mereka, tapi jadi tahu aja; oh ternyata begitu. Kecuali satu kriminal yang menurutku nggak bisa dimaafkan. Tapi ini bukan soal memaafkan. Kalau menghukum, mungkin iya.

Favorite characters

Sebenarnya pas baca novel ini, nggak ada karakter yang benar-benar jadi favoritku sampai mendekati akhir. Karena ya itu, pada ngaco semua hahaha. Cuma mendekati akhir, ketika terkuak twist terakhir, Yasmin jadi karakter favoritku.

Awalnya Yasmin “hanya” digambarkan sebagai seorang perempuan yang sedang mencari ibunya yang hilang. Tapi saat pencarian itu, terlihat kalau Yasmin ini mental baja banget. Mungkin karena backstory-nya juga yang kemudian membentuk karakter dia jadi begitu.

Selain Yasmin, aku juga suka sama tokoh Paturia, sahabatnya Yasmin. Paturia nggak muncul banyak, tapi meninggalkan kesan kuat. Yang paling aku ingat, Paturia pas di panti asuhan nggak mau diadopsi karena nggak mau dia “dibentuk” sama keluarga angkatnya.

What makes things better

Sepanjang cerita, aku penasaran kan siapa pelakunya dan di mana Imar. Tapi pas akhirnya terbongkar, kayak kurang greget gitu. Kayak, hah serius perjalanan panjang ini gitu aja terbongkarnya? Kebiasaan nonton drakor kali ya, aku jadi menantikan hal yang lebih dramatis wkwkwk.

Selain itu, aku juga penasaran sama jawaban dari pertanyaan Yasmin di akhir novel. Aku nggak mau bahas pertanyaan apa karena itu bagian dari plot twist novel ini, cuma jadi ikut kepo aja. 

Cuma di satu sisi, aku juga suka novel ini diakhiri dengan ending seperti itu. Nggak ada hal yang belum terjawab (kecuali soal Yasmin itu), tapi itu nggak terlalu jadi masalah sebenarnya. Cerita ini dimulai dengan baik, dan diakhiri dengan baik juga. 

Currently reading: Palagan Nusantara (Nellaneva)

Reading list: Metropolis (Windry Ramadhina)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *