Kotak Ingatan dan Kebahagiaan – Beberapa tahun lalu, saya nonton film Sophie’s Revenge. Dan waktu itu saya belom suka banget sama film-film korea dan kenal sama artis-artisnya, sampe nggak nyadar kalo yang maen itu So Ji Sub (yang di I’m Sorry I Love You, Ghost, Always).
Anyway, saya bukan mau bahas film itu nya sih 😀
Di film itu, Sophie (yang diperankan sama Zhang Ziyi) itu seorang komikus gitu. Dia bikin komik tentang seorang cowok yang punya kotak ingatan. Dia masukin semua hal yang terjadi di hidup dia ke kotak ingatan itu. Bentuk ingatannya kayak kertas gitu, jadi dia ambilin ingatan itu terus masukin ke kotak ingatan di kepala dia.
Suatu hari, orang itu kecelakaan yang bikin kotak ingatannya kebuka. Jadi ingatannya pada terban dan ilang. Dia sedih karena nggak inget apapun soalnya ingatannya ilang.
Sampai dia ketemu sama seorang cewek dan saling suka sama cewek itu. Dia pun memutuskan buat menyimpan ingatan-ingatan baru hidup dia. Dan kali ini, dia cuma nyimpen ingatan-ingatan yang menyenangkan dan bahagia.
Baru-baru ini, saya kepikiran aja sama scene bagian ini. Karena biasanya ingatan buruk itu yang lebih nempel dan ngebekas, jadinya berasa suram aja hidup dan takut ngejalaninnya. Takut ngalamin hal yang sama lagi. jadinya sedih aja terus inget yang buruk-buruk-dan-ga-enak itu.
Mungkin ada baiknya juga kali ya, yang disimpen ingatan baik-baik aja.
Ingatan yang menyenangkan. Saya nyoba kemaren, dari sehari itu saya inget-inget hal-hal baiknya. Yang nyenenginnya. Yang lucunya. Bikin ketawanya. Yang ga enak dan buruk dibuang jauh-jauh.
Dan itu lumayan ngebikin hati lebih ringan. Lebih seneng. Lebih bahagia.
Emang ga gampang juga sih, buat begitu. Ingatan-ingatan itu kan seringnya otomatis aja masuk ke kepala kita, yang kita juga nggak bisa stop gitu aja. Apalagi kalo lagi penuh sama ingatan dan hal negatif, Jadi keinget lagi aja tuh ingatan-ingatan buruk itu.
Perlu dilatih kayaknya kalo yang begitu. Sering-sering dibiasain mikir hal-hal positif, think possitive.
Malah sekarang katanya ada yang lebih ‘tinggi’ dari think possitive, yaitu feel possitive. Saya lupa penjelasan ilmiahnya, yang jelas itu lebih berhubungan ke hati aja. Kalo think kan ke otak, ini ke hati. Jadi lebih ke perasaan. Kalo perasaan enak, semuanya jadi ngefek enak kan ya.
Dulu juga saya pernah baca sekilas cover bukunya Afifah Afra, kalo bahagia itu kita yang menciptakan. Kalo dipikir-pikir, iya juga sih.
Saya juga pernah bahas kalo ukuran bahagia tiap orang kan berbeda-beda. Tergantung sudut pandang kita juga ya bahagia itu. Kalo perasaan kita enak, otak juga mikirnya positif, sudut pandang juga positif jadinya. Terus bahagia deh kita hehehehe
Gampang banget ya kayaknya. Bukan gampang sih tepatnya, sederhana. Karena itu harus sering dibiasain, dan mungkin ga gampang juga. Cuma sederhana. Bahagia itu sederhana.
Mari berbahagia 🙂