Ketok Saraf Hati

ketok saraf hati

Ketok Saraf Hati – Ada teman yang cerita sakit giginya berhubungan dengan saraf, dan itu bikin sakit banget. Sempat minta dicabut aja giginya, tapi dokter bilang jangan. Gigi itu masih bisa berfungsi dan digunakan dengan baik, tinggal diketok aja sarafnya. Dimatikan sarafnya biar nggak terasa sakit lagi.

Terus tiba-tiba di perjalanan pulang, aku kepikiran begini: coba aja hati juga bisa diketok sarafnya kayak gigi. Jadi dimatikan sarafnya biar nggak sakit lagi; tapi masih bisa digunakan, masih bisa bekerja dengan baik. Jadi hati tetap ada, tetap hidup; tapi nggak merasakan sakit lagi.

Iya, memang itu keinginan yang sangat muluk, mustahil.

Cuma mungkin pikiran itu muncul karena akhir-akhir ini aku lelah, kadang kesel sama hati sendiri. Aku pernah nulis soal bagaimana hati yang berada dalam diri kita sendiri pun tidak bisa kita kendalikan. Betapa hati yang kecil itu mempengaruhi keseluruhan hidup kita. Dan betapa tidak berdayanya kita yang tidak bisa mengendalikan hati yang kecil, yang berada dalam diri kita itu; sepenuhnya.

Dan aku kesel aja ketika aku sudah memutuskan A, hati malah membelot ke B. Tanpa aku sadari, tanpa aku bisa hentikan, tanpa bisa aku kendalikan. Makanya aku terus jadi kesel, jadi merasa sangat tak berdaya.

Sebenarnya di satu sisi, aku nggak tahu juga apakah yang aku putuskan, A itu, adalah hal yang baik. Tapi aku memutuskan itu dengan tujuan agar tidak sakit, agar tidak terluka lagi. Mungkin banyak orang, tulisan, lagu-lagu, kata-kata bijak; yang bilang kalau sakit itu sebenarnya baik untuk kita. Kalau sakit itu sebenarnya kita butuhkan.

Tapi buatku, setelah mengalami dan menjalani berbagai hal; sakit ya sakit. Terluka ya menyakitkan. Dan tentu aja aku nggak butuh hal-hal yang sakit dan menyakitkan. Tentu aja aku berusaha untuk nggak sakit dan terluka lagi.

Cuma hati kan suka nggak nurut. Karena itu aku berharap ada ketok saraf hati. Mematikan saraf hati biar nggak sakit lagi, dan tetap bisa bekerja dengan baik. Kalau hal itu benar-benar bisa dilakukan, alangkah indahnya hidup, bukan?

Lalu tiba-tiba aku bertanya-tanya; akan bagaimana jadinya hidup, dan dunia ini, tanpa rasa sakit? Akan benar-benar lebih indah, lebih baik kah?

(Migrasi dari Tumblr, 17 Oktober 2020)

pena runcing
ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

Author: ahazrina

sajak, kata, kisah, potret, pena

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *