Dari sekian banyak drama bagus yang lagi tayang sekarang, saya memutuskan buat nge-review dua episode pertama dari drama ini. Saya juga suka drama-drama lain, tapi drama Avengers Social Club ini kayak underrated dan masih banyak yang belum tahu soal drama ini. Padahal menurut saya drama ini bagus, menarik dan seru π
Mungkin salah satu yang menyebabkan drama ini underrated adalah subtitle-nya yang lama daripada drama lain, lama banget malah nyaingin pas Age of Youth 2. Pas AOY 2 aja itu lama banget baru keluar sekitar 4 hari setelah tayang, drama ini lebih lama lagi subtitle-nya bisa sampai seminggu lebih. Dan alasan lain mungkin (tebakan saya) adalah cast-nya yang nggak terlalu familiar di mata para penonton muda jadi nggak banyak buzzing, karena emang ceritanya tentang middle-aged women.
Saya sendiri tertarik sama drama ini semenjak tahu cast line-up nya ada Lee Yo Won sama Ra Mi Ran.
Saya emang udah suka sama Lee Yo Won Unnie setelah nonton Fashion 70’s dan 49 Days, tapi belum pernah ada dramanya setelah itu yang pas sama selera saya. Terus untuk Ra Mi Ran kan emang punya aura strong unnie (apalagi yang pernah nonton Unnie Slam Dunk, pasti tahu hihi). Jadi pas buat cerita Avengers Social Club ini.
Plot secara generalnya juga saya suka, dan berpikir kayaknya bakal seru.
Jadi kalau yang saya baca di artikel sebelum drama ini tayang, premis drama ini tentang tiga orang ajumma (middle-aged women) yang bersatu buat melakukan balas dendam ke suami mereka dan para pelaku bullying.
Dari sinopsis singkat dan poster dramanya, saya pikir drama ini akan jadi drama serius dan ‘berat’ gitu. Apalagi saya ngerasa kok posternya agak mirip sama poster drama Perfect Wife yang kayaknya drama berat juga, meski saya belum pernah nonton sih drama itu π
Tapi setelah saya nonton episode pertama, ternyata drama ini nggak seberat yang saya pikir di awal. Dan saya selalu suka model-model drama yang bisa mematahkan ekspektasi awal saya hahaha. Apalagi Avengers Social Club ini emang bagus menurut saya, dan sayang untuk dilewatkan.
Karena itu saya akan mengulas review dari dua episode pertama drama Avengers Social Club ini. Drama ini sedang tayang di tvN setiap Rabu dan Kamis, 21:30 KST. Dan tulisan ini akan berisi hal-hal yang saya sukai dari drama ini, and it will contain some spoilers ~
The Ajummas in Avengers Social Club
Ada tiga ajumma dengan latar belakang yang berbeda dan kemudian bersatu dalam perkumpulan untuk melakukan balas dendam ini.
Pertama adalah Kim Jung Hye (Lee Yo Won; 49 Days, Queen Seondeok) yang mengusung untuk membuat club ini.
Kim Jung Hye ini anak dari konglomerat (a.k.a Chaebol Daughter), tapi ternyata suaminya punya anak dari wanita lain. Yang parahnya lagi, suaminya bawa anak itu ke rumah dengan tujuan supaya bisa dapat warisan. Sedangkan Kim Jung Hye sendiri nggak punya anak dan pernah mengalami keguguran, juga kayaknya susah untuk bisa hamil lagi.
Kim Jung Hye yang sakit hati sama suaminya itu pengen balas dendam. Dan ‘kebetulan’ menemukan ada dua orang wanita yang sama-sama dijahatin orang. Akhirnya Kim Jung Hye ini ‘merekrut’ dua wanita lain untuk tergabung dalam club balas dendam itu.
Yang unik dan saya suka dari tokoh Kim Jung Hye adalah meskipun tampak strong dari luar, sebenarnya dia sangat clueless dan polos; nggak tahu banyak hal tentang dunia luar.
Kim Jung Hye ini gambaran sempurna dari puteri raja yang nggak tahu dunia luar. Yang sebenarnya polos dan lugu; tapi mau nggak mau harus terlibat dalam pertikaian harta yang biasa terjadi di keluarga kaya.
Saya sering ketawa sendiri ngelihat scenes di mana Kim Jung Hye sangat polos dan cute jadinya, saat dia clueless tentang banyak hal di luar dunianya selama ini. Kayak pas minta nambah sampai 3x pas minum kopi instan, ngasih uang jajan sekian juta won, sama ketagihan makan ramen hahaha.
Hal lain yang saya tangkap dari tokoh Kim Jung Hye ini adalah pola pikirnya yang simpel dan terkadang cenderung impulsif. Ketika orang-orang kebanyakan berhati-hati saat berurusan sama orang yang baru kenal, Kim Jung Hye malah langsung ngajak orang yang dia rasa korban juga untuk balas dendam; padahal orang-orang itu nggak dia tahu sebelumnya.
Dan alasannya pun sangat simpel, karena lebih banyak orang lebih bagus. Dia juga terang-terangan bilang kalau apa yang dia punya cuma uang, sekaligus menunjukkan sisi kesepiannya sebagai anak orang kaya yang kurang kasih sayang. Tokoh Kim Jung Hye ini cukup unik menurut saya, dan jarang saya temui di dunia Kdrama.
Ajumma yang kedua adalah Hong Do Hee (Ra Mi Ran; Reply 1988, Please Come Back Mister).
Hong Do Hee ini single mother dengan dua anak, dan dia punya toko ikan di pasar untuk menafkahi mereka.
Do Hee harus menghadapi kenyataan bahwa anak laki-lakinya yang masih sekolah sering di-bully, malah kena masalah dan dianggap sebagai pelaku penyerangan ke orang yang nge-bully nya. Hong Do Hee dan keluarganya ini gambaran miris dari realita sosial Korea Selatan. Di mana orang yang miskin sering jadi korban dan diperdaya sama mereka yang punya kekuatan lebih.
Jadi inget drama Strongest Deliveryman yang pertama kali bikin saya tahu istilah Hell Jeoson, di mana orang yang nggak kaya nggak bisa punya kesempatan untuk bisa sukses. Masyarakat dan sistem sosialnya yang membentuk keadaan jadi seperti itu, bikin hidup mereka yang udah susah makin susah aja.
Anak Hong Do Hee di-bully karena ibunya janda dan jualan ikan di pasar, juga tentu karena keadaan ekonomi mereka yang nggak bagus. Karena suatu kejadian, anaknya ini nggak sengaja bikin yang suka nge-bully dia jadi terluka dan akhirnya ibu dari pem-bully ini minta ganti rugi. Di situlah akhirnya Hong Do Hee ketemu sama dua ajumma lainnya dan akhirnya tergabung di club ini.
Ajumma ketiga adalah Lee Mi Sook (Myung Se Bin; Kill Me Heal Me, The King’s Daughter Soo Baek Hyang)
Ajumma ini korban dari kekerasan dalam rumah tangga yang sering dilakuin sama suaminya. Lee Mi Sook adalah yang paling fragile dibanding dua orang lainnya, yang kata istilah Hong Do Hee adalah dia orang yang langsung terpental begitu ada orang lain yang meniup terlalu keras.
Dia juga yang paling punya sisi lembut dibanding yang lain, yang sering jadi pengingat kalau mereka udah mulai punya ide yang aneh-aneh. Tokoh Lee Mi Sook ini bikin orang pengen ngelindungin dia, bikin rasanya pengen narik dia keluar dari rumah itu dan pergi jauh dari suaminya.
Sejauh ini belum tahu apa yang bikin Lee Mi Sook bisa bertahan dengan kelakuan suaminya yang violent itu, tapi saya punya beberapa dugaan sih. Mungkin aja karena dia emang terlalu takut sama suaminya, atau mikirin gimana nasib anak perempuannya kalau suaminya nggak ada. Atau juga masih berhubungan sama kehilangan anak pertamanya, yang sampai sekarang dia terlihat masih belum bisa merelakannya.
The Avengers Social Club
Do they even know what they’re doing?
Itulah yang terlintas di pikiran saya begitu club ini mulai dibentuk dan ‘beroperasi’. Nama awalnya digagas oleh Kim Jung Hye dengan Buamdong Avengers Social Club. Tapi nama itu terus disingkat dan dimodifikasi karena terdengar terlalu ‘keras’ hihi. Akhirnya namanya pun jadi Bokja Club.
Pas saya baca sinopsis Avengers Social Club, jujur aja saya pikir drama ini bakal modelnya kayak LookoutΒ gitu; yang menyusuh rencana-rencana lihai buat menjatuhkan orang jahat. Tapi pada kenyataannya, ajumma-ajumma dalam Bokja Club ini sama sekali nggak punya rencana. Seperti kata Kim Jung Hye, mereka berkumpul dan membuat Bokja Club untuk merencanakan balas dendam dan menjalankannya.
Dengan kata lain, emang belum ada rencana sama sekali mau balas dendam yang bagaimana dan gimana pelaksanaannya. Guideline nya cuma satu, mereka nggak mau melakukan hal yang sama dengan orang-orang jahat dan melanggar hukum.
Jadi, apa yang mereka lakukan? Saya juga nggak begitu paham hahaha.
Balas dendam yang mereka lakukan jauh lebih simpel dari yang saya duga, mungkin karena otak di balik pembuatan club ini adalah Kim Jung Hye hahaha. Yang mereka lakukan malah cenderung clumsy, makanya saya mikir ini mereka tahu nggak sih mau ngapain sebenernya. Malah kemudian rencananya lebih lancar ketika ada anak baru yang gabung, anak tiri dari Kim Jung Hye, yang notabene-nya jauh lebih muda dari mereka.
Jadi saya juga nggak bisa nebak gimana kelanjutan club ini, dan apa yang akan mereka lakukan. Tujuan mereka di awal adalah untuk memberi pelajaran kepada orang-orang yang jahat sama mereka, baik itu suami atau orang yang bully keluarga mereka. Tapi gimana bentuk pelajarannya, gimana tingkatannya, apakah tujuannya biar orang jahat itu menderita juga atau sampai mereka berhenti dan kapok; saya juga nggak tahu. Atau bahkan mungkin para anggota Bokja Club itu juga nggak tahu hahaha.
But it’s no problem for me, karena justru karena nggak tahu itu jadinya akan banyak kejutan menyenangkan dan seru yang akan muncul di drama ini. Kejutan-kejutan itu mungkin clumsy dan nggak se-wah yang saya bayangkan, tapi saya yakin bakal tetep seru dan menarik. Karena sejauh ini pun apa yang mereka lakukan seru untuk ditonton, dan bikin saya ketagihan buat terus nontonin Avengers Social Club.
Selain dari misi balas dendam yang mereka lakukan, saya juga seneng melihat bagaimana bonding yang terbentuk di antara ketiga ajumma ini terutama. Mereka saling relate dan bersimpati atas keadaan satu sama lain, yang ternyata nggak sebaik kelihatan luarnya. Saya juga suka gimana masing-masing karakter memiliki backstory mengenai kehidupan mereka, yang bikin alur drama ini semakin menarik.
The Eye Candies
Satu lagi yang membuat drama ini menyenangkan buat ditonton adalah adanya para dede-dede gemes yang ganteng dan enak dipandang mata hahaha.
Yang pertama adalah Lee Soo Gyum (Jun; UKISS member)
Dia adalah anak tiri dari Kim Jung Hye yang ternyata datang ke Seoul buat balas dendam ke orangtua kandungnya.
Awalnya saya emang heran kenapa Lee Soo Gyum yang tadinya sangat nggak mau ke Seoul sampai kabur-kaburan segala, tahu-tahu datang ke rumah ayah kandungnya (suami dari Kim Jung Hye). Ternyata dia merencanakan buat balas dendam dan minta gabung di Bokja Club ke ibu tirinya itu. Dia ini gambaran anak baik yang datang dari desa, dan nggak merasa minder dengan statusnya sebagai anak desa juga aksen satoori (logat daerah Korea)-nya.
Lee Soo Gyum kemudian terlibat sama dua anak dari sekolahnya, yang ternyata anak-anak dari para ajumma anggota dari Bokja Club itu. Lee Soo Gyum yang pertama kali mencarikan bantuan ketika Choi Hee Soo yang merupakan anak dari Hong Do Hee, jatuh pingsan. Mereka pun jadi dekat kayak hyung – dongsaeng.
Choi Hee Soo (Choi Kyu Jin; Ad Genius Lee Tae Baek)
Dia sering di-bully sama temen satu sekolahnya, yang teryata satu sekolah juga dari SMP. Cuma bagusnya, Choi Hee Soo ini anak yang baik, bener-bener anak baik. Dia nggak malu sama keadaan ibunya, rajin belajar, dan sebenernya nggak mau nyusahin ibunya itu.
Saya seneng tokoh Choi Hee Soo dan kakak perempuannya adalah anak-anak yang baik. Karena itu memberikan kebahagiaan tersendiri di hidup Hong Do Hee yang dari segi ekonomi nggak bagus.
Dan itu juga jadi kayak gambaran miris bahwa di antara para anggota Bokja Club yang pada punya banyak uang, justru keluarga Hong Do Hee yang miskin lah yang terlihat paling bahagia. Yang benar-benar ada kasih sayang keluarga yang sebenarnya di dalamnya.
Selain Choi Hee Soo, Lee Soo Gyum juga terlibat sama Baek Seo Yeon, anak dari Lee Mi Sook. Baek Seo Yeon diminta sama kepala sekolah untuk membantu Lee Soo Gyum beradaptasi karena dia anak baru. Meskipun ya tentu aja permintaan itu cuma dianggap angin lalu oleh Baek Seo Yeon.
Baek Seo Yeon (Kim Bo Ra; School 2015) ini seolah menarik diri dari dunia. Dia kayak sama sekali nggak peduli sama keadaan sekitarnya.
Dia selalu dengerin musik keras dengan headset-nya. Yang nggak tahu kenapa saya rasa itu dia lakukan biar nggak diajak ngomong sama orang lain. Baek Seo Yeon kayak yang punya banyak protes ke dunia, ke orang tuanya. Dan dia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan mereka.
Dari kisah yang lainnya, saya paling penasaran dengan kisah keluarga ini; terutama tentang anak pertama yang udah meninggal itu. Dan saya berharap Baek Seo Yeon dan Lee Mi Sook bisa melepaskan diri ayah dan suami mereka. Karena bener kata Hong Do Hee, orang yang suka mukul istri itu susah berubah.
Dari ketiga anak ini, saya sih berharapnya akan ada romance yang terjadi (tetep dong :D). Mungkin Lee Soo Gyum dengan Baek Seo Yeon? Hehehe.
Tapi kalaupun engga, setidaknya saya harap bisa terbangun persahabatan antara mereka dan membentuk bonding kayak ibu-ibu mereka itu. Dengan begitu mereka bisa saling bantu atau setidaknya memahami permasalahan masing-masing, nggak benar-benar sendiri menghadapinya.
And?
Dari nonton episode pertama, saya udah tahu kalau saya bakal terus ngikutin drama ini sampai tamat. Sebelum nonton emang saya masih ragu bakal ngikutin apa enggak, karena saya pikir drama ini bakal terlalu serius kan. Tapi ternyata, saya sangat suka drama ini π
Kalau biasanya ketika nonton drama saya mikirin gimana nanti ending-nya, untuk drama ini anehnya saya nggak mikirin tentang ending. Mungkin karena saya nggak terlalu berekspektasi tinggi dengan apa yang dilakukan para anggota Bokja Club itu hahaha. Jadi, saya juga nggak mengharapkan hasil dari apa yang mereka lakukan.
Dan mungkin karena saya sudah menikmati apa yang disajikan drama ini sekarang, dan bikin saya nggak berpikir gimana nantinya. Saya sudah puas dengan apa yang diberikan drama ini sekarang, jadi saya pun nggak meminta apapun lagi. Cukup dengan drama ini tetap memberikan apa yang sudah diberikan sejauh ini, maka saya rasa semuanya akan baik-baik saja π
Satu hal yang sangat disayangkan itu adalah subtitle-nya yang lamanya nggak ketulungan huhuhu. Drama ini udah tayang 4 episode, tapi subtitle episode kedua aja baru ada ketika episode 4 tayang di Korea. Saya sampai ngubek-ngubek di mana saya bisa nemu subtitle drama ini seenggaknya sehari lebih cepat, tapi tetep nggak ketemu. Mungkin ada pembaca yang menemukan site yang ngasih subtitle lebih cepat, tolong infonya yaa π
Well, sambil nunggu keajaiban akan ada subtitle yang cepat keluar; selamat menonton!
Wah kebetulan bgt ni ka aku lg cari next drama buat sambil nunggu WYWS sama hospital ship..
Dari review nya seru kaa, tengkyu.. :*
Sama-sama ya kakak dineee
makasih juga loh kak udah baca review ku ini :*
dan selamat menonton π