A Poem A Day – Setelah nulis deretan drama favorit saya di tahun 2017, saya emang belum nulis review lagi tentang drama-drama yang baru tayang di tahun 2018. Ada beberapa drama yang emang bagus, tapi nggak tahu kenapa nggak sampai bikin saya tergerak buat bikin review awalnya kayak biasa hehe.
Baru setelah saya iseng-iseng nonton drama ini, kok ternyata menarik juga dan akhirnya saya jadi terdorong buat bikin reviewnya.
Sebenernya saya udah agak tertarik buat nonton drama ini sejak artikel-artikelnya muncul, terutama dari judulnya kan ada unsur poem-nya. Cuma terus agak ga interest lagi setelah tahu kalau ruang lingkup drama ini seputar dunia medical, yang waktu itu saya nggak ngerti kok judulnya gitu tapi tentang medical. Akhirnya saya baru nonton kemarin pas ada waktu agak senggang dan emang lagi nyari-nyari drama baru buat tontonan. Dan ternyata drama ini jauh lebih menarik dari yang saya kira, mungkin itulah sebabnya kenapa kita sering dinasehati untuk jangan asal judge kalau belum lihat langsung 😀
Sinopsis singkatnya, drama ini bercerita tentang kehidupan para tim medis di rumah sakit, tapi bukan dokter. Drama ini tayang di tvN setiap Senin dan Selasa pukul 21.30 KST. Judul literalnya agak panjang kalau saya lihat di wikipedia sih, A Poem A Day: You Who Forgot Poetry.
Dan saya akan bahas beberapa hal yang menarik menurut saya dari dua episode pertama drama ini. Review ini murni pendapat saya aja yaa, bukan sudut pandang ahli atau apapun itu 😀
And this review will contain some spoilers ~
The Cast A Poem A Day
Saya cukup senang dengan para cast yang ada di drama ini, karena hampir semuanya udah pernah saya tonton di drama lain dan saya suka akting mereka. Mungkin emang nggak ada aktor yang saya suka-suka banget di sini, tapi saya percaya sama akting mereka dari project-project sebelumnya jadi nggak akan mengecewakan. Saya pribadi emang menimbang aspek cast ini sebagai salah satu aspek yang paling penting, yang pasti saya lihat pertama kali setiap mau nonton drama. Jadi ketika lihat siapa aja yang main dan saya sreg, langsung deh cus nonton 😀
A Poem A Day punya tiga leads; Woo Bo Young, Shin Min Ho, dan Ye Je Wook. Cuma karena drama ini menggambarkan slice of life, para tokoh lain juga punya porsi yang cukup banyak dalam drama. Jadi nggak hanya berfokus pada kehidupan tiga tokoh utamanya aja. Daaaan, banyak cowok-cowok ganteng penyejuk mata di drama ini yang bikin makin seru nontonnya 😀
Woo Bo Young (Lee Yoo Bi)
Female lead di drama ini adalah Woo Bo Young (Lee Yoo Bi; Pinocchio, Somehow 18), seorang Fisioterapis yang sebenernya bercita-cita buat jadi penyair.
Woo Bo Young suka baca puisi setiap hari, setelah dia menjalani serangkaian hari yang panjang untuk jadi penghibur dirinya. Dan Woo Bo Young ini cukup melankolis, gampang banget terharu dan nangis karena berbagai hal. Woo Bo Young sendiri memutuskan jadi fisioterapis karena masalah keuangan, meski dia masih struggle dengan statusnya sebagai pegawai kontrak.
Untuk tokoh Woo Bo Young sendiri sebenernya bukan tokoh yang macem-macem, dan bukan yang lemah tak berdaya atau yang nyebelin gitu. Buat yang udah pernah nonton drama-dramanya Lee Yoo Bi mungkin agak familiar karena tokoh-tokoh yang pernah dia perankan nggak jauh berbeda. Meski menurut saya tokoh Woo Bo Young ini yang paling “kalem”, terutama dibandingkan di Pinocchio atau Somehow 18 😀
Shin Min Ho (Jang Dong Yoon)
Saya suka Jang Dong Yoon (School 2017, Solomon Perjury) di A Poem A Day! Di sini dia berperan sebagai Shin Min Ho, Fisioterapis yang masih training tapi nggak suka dengan apa yang dia jalani itu. Dia harus masuk kuliah di bidang medis karena keluarganya berlatang belakang medis semua dan mau nggak mau dia pun harus di bidang itu.
Saya suka dia di sini karena nggak lagi-lagi mengambil peran sebagai model student, tapi justru sebagai spoiled boy yang masih suka seenaknya. Saya ngakak banget pas dia ngambek di depan orangtuanya sambil guling-guling, mengingatkan saya sama scene di film Twenty yang Kim Woo Bin juga guling-guling ngambek gitu 😀
Dan nggak seru dong kalau Shin Min Ho ini nggak ada hubungan apa-apa sama Woo Bo Young hehehe. Mereka adalah teman satu kampus dulunya, tapi karena satu kejadian malah jadi musuh bebuyutan. Tapi namanya juga drama, mereka ketemu lagi di rumah sakit di mana Shin Min Ho jadi trainee di bagian yang sama dengan Woo Bo Young yang udah kerja duluan di situ; yang berarti Woo Bo Young jadi atasan dia. And I really anticipate the relationship progress between those two!
Ye Je Wook (Lee Joon Hyuk)
Lead yang ketiga adalah Ye Je Wook (Lee Joon Hyuk; Naked Fireman, City Hunter), seorang profesor dalam bidang physical therapy yang kehebatannya sudah melegenda. Tokoh Ye Je Wook belum banyak muncul pada dua episode awal drama ini, tapi sudah terlihat kalau dia orang yang straight to the point dan nggak suka basa-basi.
Juga ada kayak misteri gitu tentang latar belakang Ye Je Wook kenapa bisa sampai ke rumah sakit itu. Dan namanya juga drama, kemungkinan sih dia akan terlibat cinta segitiga dengan Woo Bo Young dan Shin Min Ho.
Saya suka Lee Joon Hyuk ini pas nonton Naked Fireman dan nunggu-nunggu di main drama lagi, meskipun sebenernya ternyata saya udah lihat dia di City Hunter tapi nggak begitu ngeh hehe. Saya lebih suka tokoh dia di Naked Fireman sih karena easy going dan asyik banget, tapi mari kita lihat gimana kelanjutannya dia di drama ini nanti. Toh saya juga nggak keberatan untuk lihat wajah gantengnya sepanjang drama 😀
Seperti yang saya bilang sebelumnya, tokoh-tokoh lain di A Poem A Day juga punya porsi yang cukup banyak dalam cerita. Jadi saya juga mau bahas mereka; well, hanya beberapa aja sih yang menarik perhatian saya 🙂
Kim Nam Woo (Shin Jae Ha)
Saya sempet heboh kegirangan pas lihat ternyata ada dia ternyata main juga di drama ini, dan dia jauh lebih imut dari terakhir saya lihat di While You’re Sleeping! Di sini Shin Jae Ha (While You’re Sleeping, Page Turner, Pinocchio) berperan jadi Kim Nam Woo, mantan orang kaya yang bangkrut 10 tahun lalu.
Kim Nam Woo bertekad mengembalikan kejayaan keluarganya, jadi dia berusaha keras untuk bisa dapat pekerjaan yang bagus. Bagian kocaknya, dia selalu mengungkit-ungkit masa saat dia masih jadi orang kaya sampai naik mobil pun maunya di belakang karena biasa pakai supir haha.
Sama seperti Shin Min Ho, Kim Nam Woo juga Fisioterapis yang lagi training di rumah sakit yang sama dan teman kampusnya Shin Min Ho & Woo Bo Young. Dia ini sebenernya anak yang polos, tapi suka bikin masalah tanpa berniat begitu. Well, masalah yang menyangkut Shin Min Ho dan Woo Bo Young tentunya 😀
Kim Daebang (Defconn)
Salah satu hal yang juga menjadi alasan saya untuk nonton drama ini karena ada Defconn. Saya seneng banget nontonin 2 Days 1 Night jadi sering lihat Defconn kan, terus jadi penasaran pengen lihat gimana kalau dia main drama. Dan kali aja kan nanti ada member 2D1N yang jadi cameo di drama ini (really really wish it! :D)
Di A Poem A Day, Defconn berperan sebagai Kim Daebang, tim medis bagian Radiologi yang plin-plan banget dan sulit membuat keputusan. Nggak tahu kenapa saya jadi ingat karakter dia di 2D1N yang emang worry-wart 😀
Cuma kerennya, Kim Dae Bang ini bisa tegas juga di saat yang emang perlu. Dan sejauh ini sih belum ada interaksi antara Kim Daebang dengan tim Fisioterapis (tim-nya Woo Bo Young dkk). Jadi saya masih bertanya-tanya nanti gimana apakah mereka bakal berhubungan atau diceritakan terpisah terus.
Han Joo Young (Park Sun Ho)
Satu lagi yang juga ada di tim Radiologi yaitu Han Joo Young (Park Sun Ho; Hospital Ship), yang dipindahkan dari departmen lain ke bagian Radiologi dan jadi junior Kim Dae Bang. Sebenernya saya agak belum bisa ngebaca dia orang yang gimana, apalagi di episode pertama.
Awalnya dia kayak anak pinter yang kerjanya belajar terus dan emang mau lanjut sekolah sampai jadi profesor. Dan dia juga sering ngerasa lebih ‘tinggi’ daripada orang lain. Jadi saya mikir kali emang penyakit orang pinter begitu kan haha. Tapi pas kesini-sini kok ternyata nggak gitu juga, malah pinteran Kim Dae Bang 😀
The Poem in A Poem A Day
Satu hal yang menjadi salah satu daya tarik drama ini, terutama buat saya, adalah penggambaran puisi sebagai bagian penting dalam kehidupan seseorang. Di sini benar-benar menunjukkan gimana puisi itu merefleksikan apa yang kita alami dan rasakan, nggak terlepas waktu dan jaman.
Yang mana, puisi-puisi itu emang jadi penghibur bagi jiwa yang lelah. Terutama buat tokoh Woo Bo Young ya yang emang direct dia yang baca puisinya.
Dan saya setuju banget soal itu, karena saya pribadi juga suka puisi hehe. Nggak banyak drama yang ngangkat hal ini soal puisi, malah baru kali ini saya nonton drama yang bahas soal itu. Biasanya drama-drama lebih mengangkat lagu yang menjadi sebagai penguat atau penghibur jiwa.
Saya juga setuju kalau lagu juga bisa berperan seperti itu. Tapi bagi beberapa orang, puisi bisa jadi kekuatan yang lebih. Puisi itu bisa soothe the soul kalau menurut saya, dan ajaibnya emang bisa mengena sampai ke hati.
Di A Poem A Day, satu episode terdapat dua puisi yang dibacakan. Jadi ada di awal dan di akhir bagian episode, yang mana itu beda-beda hari. Di penghujung hari, akan ada puisi yang menggambarkan hal sesuai dengan yang dialami para tokoh-tokohnya.
Jadi lebih berasa banget isi puisinya karena sebelumnya kita diperlihatkan apa saja yang terjadi dan gimana para tokoh itu menjalaninya. Dan jadinya juga, saya nunggu-nunggu akan ada puisi apa lagi di episode selanjutnya 🙂
The Standpoint and Tone
Satu lagi hal yang unik dari A Poem A Day adalah sudut pandang yang mengambil dari sisi tim medis selain dokter. Yang mana sejauh ini, memang belum ada drama yang khusus menceritakan tentang mereka.
Sedangkan medical drama banyak banget, hampir dalam setiap deretan drama yang lagi airing ada minimal satu medical drama yang tentunya menceritakan tentang dokter. Jadi drama yang mengangkat tentang kehidupan para tim medis lain merupakan sudut pandang yang baru dan menarik menurut saya.
Di sini diceritakan bagaimana kehidupan para tim medis non-dokter itu, yang sebenernya nggak kalah penting dari para dokter. Tapi sayangnya masih banyak yang nggak melihat hal itu, sehingga ada pihak-pihak yang memandang sebelah mata pada mereka bahkan dari sesama tim medis juga.
Mungkin hal ini dialami langsung juga sama teman-teman yang berprofesi di bidang medis non-dokter ya, di dunia nyata maksudnya. Kenyataan yang miris memang; padahal kalau dipikir-pikir kan tanpa adanya tim medis lain, para dokter juga akan kesulitan menjalankan tugasnya dan rumah sakit juga nggak akan bisa berjalan semestinya.
Sedangkan dari tone drama, drama ini jauh lebih ringan dari yang saya duga sebelum nonton.
Saya kira karena latar belakang medical, akan ada banyak kepusingan kayak kalau saya biasa nonton drama medical lain. Tapi ternyata enggak, sama sekali enggak malah. Memang ada istilah-istilah medis di dalamnya, pastilah namanya background medical kan; tapi nggak sampai jadi inti cerita. Nggak sampai jadi sesuatu yang harus kita pecahkan dan cari jalan keluarnya gitu.
Mungkin karena drama ini bertema slice of life juga kali ya, jadi emang nggak se-serius itu ceritanya juga. Malah banyak unsur-unsur komedinya, bikin saya lupa kalau ini sebenarnya drama dengan medical background.
Drama ini lebih ke bagaimana kehidupan para tokohnya sebagai tim medis, baik saat dalam pekerjaan berinteraksi langsung dengan pasien atau dengan sesama tim medis. Juga lebih ke sisi-sisi mengharukan dalam kehidupan, baik itu kehidupan para tim medis atau pasien yang mereka tangani.
And?
Saya rasa drama ini cukup bisa menjadi rekomendasi bahkan bagi orang-orang yang nggak suka medical drama sekalipun, karena sangat bisa dipahami dengan baik. Ceritanya nggak memusingkan dan mengalir begitu aja, karena ya itu membahas kehidupan sehari-hari kan. Jadi lebih manusiawi gitu, lebih humanis karena menunjukkan juga sisi mereka sebagai individu meskipun dengan profesi medis itu.
Kalau dari segi alur, drama ini bukan beralur yang bikin penasaran bagaimana kelanjutannya kalau menurut saya. Seperti yang saya bilang sebelumnya, ini drama slice of life yang emang nunjukin kehidupan sehari-hari aja.
Jadi saya juga nggak begitu penasaran bagaimaan kelanjutan dari drama ini, karena kayak potongan-potongan kisah yang mungkin kita alami juga dan juga bikin merenung, bisa kita ambil pelajarannya. Dan tentunya korelasi dengan puisi-puisi yang akan muncul nantinya 🙂
Dan drama ini saya rasa bisa menjadi hiburan juga, karena emang banyak lucunya. Ada unsur-unsur komedi yang beberapa kali bikin saya ngakak juga, meski ada beberapa yang juga komedi satir. Tapi intinya cukup menghibur kok 🙂
Jadi dari dua episode awal yang udah saya tonton, saya melihat kalau drama ini punya aspek depth dari segi cerita yang ditampilkan (terlebih lagi ada puisi-puisi yang mengiringinya); sekaligus juga cukup ringan untuk ditonton berbagai kalangan.
Selain dua aspek itu, kayaknya saya juga nggak akan bosen nonton drama ini karena bertabur para cowok kece yang menyegarkan mata 😀 Intinya, saya merekomendasikan A Poem A Day karena sangat layak untuk dicoba 🙂
Well then, selamat menonton!